Fokus Itu Penting

Di dalam buku The 21 Indispensable Qualities for a Leader karangan Dr John C Maxwell. Dituliskan bahwa Fokus merupakan salah satu dari 21 poin penting syarat sebagai seorang Leader yang baik. Semakin tajam fokus Anda, semakin baik kualitas Anda dalam memimpin. Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana agar kita bisa memfokuskan energi dan waktu yang kita miliki?
Tips berikut mungkin akan membantu:

Pertama, fokuskan 70% pada kekuatan Anda (strength). Pemain alat musik yang expert pasti akan berfokus pada satu alat musik saja misalkan Ahli pemain Biola mungkin tidak ahli dalam bermain trompet atau piano. Peter Drucker mengatakan (terjemahan bebas versi sofian “Sesungguhnya, tidak ada orang yang mempunyai prestasi buruk, yang ada adalah mengapa hanya sesekali orang tersebut berprestasi baik”. Semua hal yang dilakukan secara rata-rata (universal) tidak akan memberikan kompensasi yang berarti. Kekuatan itu selalu bersifat spesifik yang fokus.
Kedua, fokuskan 25% kepada hal-hal yang baru. Pertumbuhan sama halnya dengan perubahan. Jika ingin menjadi lebih baik, harus berubah dan memperbaiki diri. Itu artinya bersiaplah untuk memasuki hal-hal yang baru. Jika Anda mencurahkan waktu, energi, perhatian, dan sumber daya kita untuk hal-hal baru yang berkaitan dengan kekuatan (strength), maka akan bertambahlah kualitas leader dalam kepemimpinan Anda.
Ketiga, dimana fokus 5% sisanya? Barulah fokus kepada kelemahan kita (weakness). Tidak ada seseorang pun di dunia yang tidak memiliki kelemahan. Apa yang harus dilakukan dengan kelemahan kita? Mudah saja, delegasikan kepada orang lain yang memiliki kekuatan di bidang kelemahan kita. Ini yang sering saya lakukan saat ini dalam aktivitas saya sebagai System Analyst yang boleh dikatakan tidak terlalu mahir di bidang programming (walaupun pernah saya tekuni beberapa tahun yang lalu). Ketika ada klien yang butuh berbicara lebih teknis dan spesifik tentang programming, maka Programmer-lah yang saya ajak untuk mendampingi saya. Sederhanakan? Bagaimana jika ada orang yang memberikan porsi lebih pada sisi kelemahannya? Jelas dampaknya akan cukup fatal, bahkan bisa-bisa akan menutup 'matahari' yang besar itu. Tidak percaya? Coba ambillah satu koin 500 perak, picingkan salah satu mata Anda dihadapan matahari maka mataharipun akan tertutup dengan koin 500 perak. Ilustrasi tersebut memberikan pemahaman bahwa jika kelemahan yang menjadi fokus, maka jelas akan sulit bagi kita untuk berkembang. Kita kurang bisa melihat kesempatan emas yang ada di sekitar kita. Kita tidak akan bisa melihat kelebihan orang lain, dan pasti pergaulan kita akan terbatas. Dan bisa jadi kita akan merepotkan atau bahkan tidak disukai banyak orang.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Hai fatkhur..salam kenal,,saya tommy berstatus mahasiswa pada salah satu perguruan tinggi di Padang. saya mau tanya, bagaimana cara mengetahui explicit knowledge seseorang, sekalian contohnya,,